
Hadis Shahih Muslim dari Abu
Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “ Bersungguh-sungguhlah dalam
mencari sesuatu yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah
dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Apabila kamu tertimpa suatu
kegagalan, janganlah kamu berkata: “ Seandainya aku berbuat demikian
tentu tidak akan begini dan begitu”, tetapi katakanlah: “ Ini telah ditakdirkan
oleh Allah dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki, karena ucapan “andaikata”
akan membuka pintu perbuatan setan.”
Tidak hanya perbuatan saja yang
terpuji atau tercela, dalam hal perkataan pun ada yang demikian. Contohnya
adalah ucapan andaikata yang tertulis diatas dimana ada dua jenis ucapan
andaikata yaitu andaikata yang termasuk jenis kata yang terpuji ataupun yang
termasuk kategori tercela.
Ucapan andaikata menjadi tercela
apabila yang pertama andaikata menggambarkan ungkapan kesedihan, penyesalan,
dan kemarahan. Yang kedua ungkapan yang
menolak takdir walaupun masih samar-samar , sebagai contoh andaikat aku dirumah
pasti tidak kecelakaan, inilah kata-kata yang menunjukan penolakan pada takdir
dan ketentuan Allah, dan merupakan lemahnya iman kepada ketentuan dan takdir
Allah.
Walaupun begitu masih ada
kata-kata andaikata yang masuk kategori terpuji yaitu apabila ungkapan itu
mengharapkan kebaikan. Seperti ungkapan andaikata aku bisa membaca Al-Quran aku
akan membaca pagi, siang, sore, dan malam, dan juga andaikata aku kaya maka aku
akan menjadi orang yang dermawan, menafkahkan harta yang aku miliki untuk
fisabilillah. Sebagaimana hadis Rasulullah, “Tidak boleh dengki kecuali kepada
dua orang : Orang yang diberi al-Qur'ân oleh Allâh kemudian ia melaksanakannya
di pertengahan malam dan pertengahan siang, dan orang yang diberi harta oleh
Allâh kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam dan pertengahan siang. (
HR Bukhari Muslim)
Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa ucapan andaikata masuk katagori tercela apabila dimaksudkan untuk
kejelekan atau keburukan dan diungkapkan sebagai bentuk kesedihan, kebosanan,
penyesalan, kemarahan dan ini akan membuat orang yang mengatakan menjadikan
imannya lemah. Dan andaikaat menjadi terpuji apabila menjadikan pengharapan
yang baik.
Dari keterangan diatas dapat
diambil banyak faidah diantaranya adalah dilarang mengatakan andaikata apabila
mendapatkan musibah ataupun kegagalan, bimbingan Rasulullah agar berhati-hati
dalam memilih kata-kata agar tidak terperosok kedalam hal-hal yang fatal dan
kita tidak tahu, dan dilarang bersikap lemah dengan peryataan seperti itu.
( Diambil dari buku Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab bab tentang ucapan andaikata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar