Senin, 12 Agustus 2013

Ucapan “Andaikata" Yang Terpuji Dan Tercela




“Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: “Andaikata mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh. Katakanlah: “ Tolaklah kematian itu dari dirimu jika kamu orang-orang yang benar”. ( QS Ali Imran: 168)
Hadis Shahih Muslim dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “ Bersungguh-sungguhlah dalam mencari sesuatu yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kegagalan, janganlah kamu berkata: “ Seandainya aku berbuat demikian tentu tidak akan begini dan begitu”, tetapi katakanlah: “ Ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki, karena ucapan “andaikata” akan membuka pintu perbuatan setan.”

Tidak hanya perbuatan saja yang terpuji atau tercela, dalam hal perkataan pun ada yang demikian. Contohnya adalah ucapan andaikata yang tertulis diatas dimana ada dua jenis ucapan andaikata yaitu andaikata yang termasuk jenis kata yang terpuji ataupun yang termasuk kategori tercela.
Ucapan andaikata menjadi tercela apabila yang pertama andaikata menggambarkan ungkapan kesedihan, penyesalan, dan kemarahan. Yang kedua ungkapan  yang menolak takdir walaupun masih samar-samar , sebagai contoh andaikat aku dirumah pasti tidak kecelakaan, inilah kata-kata yang menunjukan penolakan pada takdir dan ketentuan Allah, dan merupakan lemahnya iman kepada ketentuan dan takdir Allah.
Walaupun begitu masih ada kata-kata andaikata yang masuk kategori terpuji yaitu apabila ungkapan itu mengharapkan kebaikan. Seperti ungkapan andaikata aku bisa membaca Al-Quran aku akan membaca pagi, siang, sore, dan malam, dan juga andaikata aku kaya maka aku akan menjadi orang yang dermawan, menafkahkan harta yang aku miliki untuk fisabilillah. Sebagaimana hadis Rasulullah, “Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang : Orang yang diberi al-Qur'ân oleh Allâh kemudian ia melaksanakannya di pertengahan malam dan pertengahan siang, dan orang yang diberi harta oleh Allâh kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam dan pertengahan siang. ( HR Bukhari Muslim)
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa ucapan andaikata masuk katagori tercela apabila dimaksudkan untuk kejelekan atau keburukan dan diungkapkan sebagai bentuk kesedihan, kebosanan, penyesalan, kemarahan dan ini akan membuat orang yang mengatakan menjadikan imannya lemah. Dan andaikaat menjadi terpuji apabila menjadikan pengharapan yang baik.
Dari keterangan diatas dapat diambil banyak faidah diantaranya adalah dilarang mengatakan andaikata apabila mendapatkan musibah ataupun kegagalan, bimbingan Rasulullah agar berhati-hati dalam memilih kata-kata agar tidak terperosok kedalam hal-hal yang fatal dan kita tidak tahu, dan dilarang bersikap lemah dengan peryataan seperti itu.
( Diambil dari buku Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bab tentang ucapan andaikata)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar