Al-yadul’ulya khairun
minal yadus sufla (Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah) tangan
yang diatas memberi dan tangan yang dibawah meminta. Perkataan ini berhubungan
dengan etos kerja setiap muslim, bahwa derajat orang yang memberi lebih tinggi
dari orang yang meminta-minta. Dengan adanya hadis ini kita diperintahkan untuk
mencari rizki sehingga kalau ada kelebihan harta, maka itulah yang akan kita
sedekahkan.
Sedekah adalah perbuatan yang sangat mudah, karena konsep
tentang sedekah dalam Islam adalah sangat luas. Sedekah tidak hanya memberikan
harta atau pun benda tetapi termasuk dalam berkata-kata yang baik kepada
saudaramu dan mengucapakan kalimat thayyibah dan tersenyaum berwajah bahagia
saat bertemu dengan sahabat.
Islam mengajarkan bahwa sedekah yang paling baik adalah
kepada kerabat, kepada fakir miskin. Dalam memberikan sedekah maka harta kita
akan berkurang dilihat secara fisik, tetapi dihadapan Allah harta yang
disedekahkan itu akan diberi oleh Allah pahala. Diibaratkan sedekah itu dengan
satu buah biji yang menumbuhkan 7 buah tangkai yang setiap tankai itu ada 100
biji.
Keutamaan sedekah bermacam-macam,
ada keutamaan ketika sedekah itu dilakukan secara ikhlas,
sembunyi-sembunyi. Keutamaan ketika
disedekahkan kepada kerabat dekat, karena sedekahnya mendapat dua kebaikan,
yaitu kebaikan sedekah dan silaturahmi.
Ada hal yang perlu diperhatikan dan
dijauhi dalam bersedekah, seperti riya’ karena Allah sudah memperingatkan “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir . “ (QS: Al Baqarah: 264)
Faidah dari QS Al-Baqarah: 264 itu
adalah ada 3 hal yang bisa menhilangkan pahala sedekah, yaitu al-mann, al-adza,
dan riya’. Al-Mann yaitu menyebut-nyebut pemberian sedekah, jadi dengan
menyebut-nyebut itu ia menampakkan sifat sombongnya kepada orang lain. Al-Adza
yaitu menyakiti hati orang yang diberi sedekah, menyakiti dengan merendahkan
atau mencelanya dihadapan orang lain. Riya’ adalah sifat dalam hati seseorang
dalam melakukan sesuatu tidak karena Allah, memberi sedekah karena diharapkan
pujian dari orang lain.
Sedekah yang paling mulia adalah ketika
kita dalam keadaan sempit/ sukar menyedekahkan harta yang kita miliki. Kalaupun
tidak punya dengan doa yang kita mohonkan untuk saudara kita. Kemudian bisa
juga dengan menunjukan jalan kebaikan kepada saudara kita, karena kita
mendapatkan kebaikan terhadap apa yang dilakukan saudara kita.
Dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain maka dari itu
perlunya untuk kita membersihkan harta itu dengan sedekah. Bahkan sedekah tidak
hanya dalam taraf kelebihan harta yang kita butuhkan. Ada sedekah yang Allah
menjanjikan kepada orang yang menyedekahkan hartanya itu dengan kebaikan yang
sempurna (surga) yaitu orang yang menyedekahkan harta yang dicintainya. Harta
yang nilai nominalnya sangat besar atau bahkan sesuatu benda yang sangat kita cintai
dan butuhkan, semisal rumah, tanah, mobil yang kita berikan di jalan Allah, dan
pakaian mahal atau semisalnya.QS: Ali-‘Imron: 92
tangan yang diatas yang memberi berarti?
BalasHapusmemberi yang bagaimana yang di maksud??
http://kerenwey.blogspot.com/
BalasHapus