Sabtu, 11 Januari 2014

Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah

Al-yadul’ulya khairun minal yadus sufla (Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah) tangan yang diatas memberi dan tangan yang dibawah meminta. Perkataan ini berhubungan dengan etos kerja setiap muslim, bahwa derajat orang yang memberi lebih tinggi dari orang yang meminta-minta. Dengan adanya hadis ini kita diperintahkan untuk mencari rizki sehingga kalau ada kelebihan harta, maka itulah yang akan kita sedekahkan.
Sedekah adalah perbuatan yang sangat mudah, karena konsep tentang sedekah dalam Islam adalah sangat luas. Sedekah tidak hanya memberikan harta atau pun benda tetapi termasuk dalam berkata-kata yang baik kepada saudaramu dan mengucapakan kalimat thayyibah dan tersenyaum berwajah bahagia saat bertemu dengan sahabat.


Islam mengajarkan bahwa sedekah yang paling baik adalah kepada kerabat, kepada fakir miskin. Dalam memberikan sedekah maka harta kita akan berkurang dilihat secara fisik, tetapi dihadapan Allah harta yang disedekahkan itu akan diberi oleh Allah pahala. Diibaratkan sedekah itu dengan satu buah biji yang menumbuhkan 7 buah tangkai yang setiap tankai itu ada 100 biji.
            Keutamaan sedekah bermacam-macam, ada keutamaan ketika sedekah itu dilakukan secara ikhlas, sembunyi-sembunyi.  Keutamaan ketika disedekahkan kepada kerabat dekat, karena sedekahnya mendapat dua kebaikan, yaitu kebaikan sedekah dan silaturahmi.
            Ada hal yang perlu diperhatikan dan dijauhi dalam bersedekah, seperti riya’ karena Allah sudah memperingatkan “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir . “ (QS: Al Baqarah: 264)
            Faidah dari QS Al-Baqarah: 264 itu adalah ada 3 hal yang bisa menhilangkan pahala sedekah, yaitu al-mann, al-adza, dan riya’. Al-Mann yaitu menyebut-nyebut pemberian sedekah, jadi dengan menyebut-nyebut itu ia menampakkan sifat sombongnya kepada orang lain. Al-Adza yaitu menyakiti hati orang yang diberi sedekah, menyakiti dengan merendahkan atau mencelanya dihadapan orang lain. Riya’ adalah sifat dalam hati seseorang dalam melakukan sesuatu tidak karena Allah, memberi sedekah karena diharapkan pujian dari orang lain.
            Sedekah yang paling mulia adalah ketika kita dalam keadaan sempit/ sukar menyedekahkan harta yang kita miliki. Kalaupun tidak punya dengan doa yang kita mohonkan untuk saudara kita. Kemudian bisa juga dengan menunjukan jalan kebaikan kepada saudara kita, karena kita mendapatkan kebaikan terhadap apa yang dilakukan saudara kita.

Dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain maka dari itu perlunya untuk kita membersihkan harta itu dengan sedekah. Bahkan sedekah tidak hanya dalam taraf kelebihan harta yang kita butuhkan. Ada sedekah yang Allah menjanjikan kepada orang yang menyedekahkan hartanya itu dengan kebaikan yang sempurna (surga) yaitu orang yang menyedekahkan harta yang dicintainya. Harta yang nilai nominalnya sangat besar atau bahkan sesuatu benda yang sangat kita cintai dan butuhkan, semisal rumah, tanah, mobil yang kita berikan di jalan Allah, dan pakaian mahal atau semisalnya.QS: Ali-‘Imron: 92

2 komentar:

  1. tangan yang diatas yang memberi berarti?
    memberi yang bagaimana yang di maksud??

    BalasHapus