Dalam sebuah ayat dalam Al-quran
Allah Ta’ala berfirman yang artinya”Tahukah
engkau orang-orang yang mengambil hawa nafsunya dijadikan
persembahan/Tuhan-nya?”(QS:45:23) , ayat ini menjelaskan bahwa hawa nafsu
bisa menjadi sesembahan. Selama ini yang banyak orang awam yang mengetahui
bahwa syirik adalah menyembah berhala, menyembah pohon , menyembah kuburan,
dll. Maka dari itu disini dijelaskan tentang syirik yang lain.Definisi syirik adalah beribadah bukan karena Allah Ta’ala. Dalam ayat ini
yang dimaksud orang yang mengambil hawa
nafsunya sebagai sesembahan adalah orang yang menggunakan akalnya sebagai
parameter untuk melakukan sebuah amal saleh atau juga beribadah hanya ikut-ikutan. Jika menurut akalnya baik maka ia
akan mengerjakannya kalau menurut akalnya jelek maka akan ditinggalkannya.
Dalam istilah kerenya disebut aliran muktazilah atau orang-orang yang lebih mendahulukan akal daripada wahyu.
Solusi atau cara agar terhindar dari kesyirikan jenis ini KHA Dahlan
memberi kunci yaitu ada tiga cara:
1.
Dzikrullah
2.
Shalat
Cara tersebut ada dalam ayat 14-17
surat Al-a’la yang artinya “Sungguh
bahagia orang yang membersihkan dirinya dari hawa nafsunya dan ingat nama Tuhan
lalu menjalankan shalat, tetapi kebanyakan kamu sekalian masih memilih
kehidupan dunia, padahal akhirat itu lebih baik dan lebih kekal”.
1.
Dzikrullah
Dzikir kepada allah Ta’ala adalah
mengingat Allah baik dengan dzikir sehabis shalat, membaca tahlil, tasbih,
tahmid, tahlil, dll.
Dalam sebuah ayat Allah
berfirman yang artinya “Ingatlah
kepada-KU niascaya Aku(Allah) akan mengingatmu.
2.
Shalat
Shalat adalah ibadah yang paling
agung dimana perintah ini langsung diperintahkan kepada Nabi Muhammad tanpa
perantara malaikat Jibril.Shalat adalah rukun Islam yang ke dua yang dalam
sehari shalat wajib adala lima waktu yaitu Subuh, Dhuhur, Asar, Magrib, dan Isya.Shalat
yang baik adalah dikerjakan awal waktu. Sedangkan shalat sunnah ada banyak sperti shalat lail, shalat rawatib ,dhuha ,tahiyatul masjid, dll.
3.
Ingat Akhirat
Dengan memikirkan bahaya atau
akibat perbuatan-perbuatan di dunia sedit banyak akan berpengaruh kepada
perilaku seorang manusia. Karena di akhirat amal-amal manusia akan dimintai
pertanggungjawabannya. Sebab itu sarana memikirkan akhirat(red: muhasabah)
sangat perlu dipraktekan oleh setiap muslim dimanapun dan kapanpun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar