Rabu, 31 Juli 2013

Cara Memaksimalkan Amal di Bulan Ramdhan


                Seorang yang sudah akil baliq atau sudah dapat menerima pahala dan dosa tentu seluruh amal perbuatannya nanti di akhirat akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Seorang mukallaf( orang yang sudah dibebani hukum) mendapatkan pahala dari dua hal yaitu menjalankan kewajiban dan menjalankan sunnah. Sedangkan mendapatkan dosa apabila melakukan dua hal juga meniggalkan perintah dan menjalankan keharaman/ yang dilarang.
                Bulan ramadhan adalah bulan pendidikan buat seluruh insan untuk menjadi orang yang bertakwa dan sebagai ajang lomba dalam beramal saleh. Untuk itu suatu kerugian yang besar kalau kita belum bisa memaksilkan hal tersebut. Untuk itu akan saya coba menuliskan dalam tulisan ini tips agar kita dapat memaksimalkan bulan yang bertabur pahala dari Allah SWT tersebut.

                Pengalaman ketika tidur sekitar pukul lima pagi di bulan ramadhan saya bermimpi dua kali berturut-turut yang secara esensi sama yaitu bisa membuat ingat mati. Dan itu sempat membuat merinding ketika akan shalat apakah benar sebentar lagi saya akan mati. Inilah efek yang didapat dari orang yang ingat mati maka ia akan beramal sungguh-sungguh untuk beribadah sebagai bekal kelak di akhirat. Hal ini tidaklah saya temui ketika berziarah di tenpat orang yang meniggal mungkin saja ini adalah suatu hidayah sebagaimana harusnya hikmah dari takziyah/ layat bisa membuat kita ingat mati. Sebagaimana hadis nabi yang memerintahkan kepada kita,” Berziarah kuburlah kalian  sesungguhnya itu akan mengingatkan kalian pada akhirat.”( HR Ahmad)
                Disitu dapat saya simpulkan bahwa orang yang ingat mati maka akan beribadah semaksimal mungkin hanya saja sulit dalam diri kita untuk menstabilkan tingkat spiritualitas kita dalam tingkat tinggi. Maka saya coba memberi saran jika dalam mengisi bulan Ramadhan itu kita anggap sebagai sisa waktu kita didunia. Dan akan berhenti tepat ajal kita di bulan syawal yaitu waktu umat muslim melakukan ibadah magrib hari pertama bulan syawal. Maka suatu yang sangat menguntungkan karena dari situ ki dapat bekal pahala yang sudah kita kerjakan.
                Maka dapat dibayangkan bahwa kita nanti akan memaksimalkan amal kita dengan menjauhi yang tidak bermanfaaat buat akhirat dan secukupnya saja akan mencari kebutuhan dunia. Sabagaimana hal-hal yang dilakukan dalam bulan ramadahan maka akan bersungguh-sungguh dalam melakukan amalan wajib dan tidak akan melewatkan shalat wajib dan akan melengkapi dengan amalan sunnah-sunnahnya, seperti shal qabliyah ba’diyah, shalat dhuha, dan shalat malam/ tarawih. Begitu juga dengan amal yang lain seperti amalan tadarus al-quran dimana bulan ini juga dinamakan syahrul quran karena pada bulan ini berjuta-juta umat Islam  berlomba-lomba mengkhatamkan dan mengkaji al-quran. Maka akan dimanfaatkan waktu membaca minimal satu juz perhari sehingga ia akam mempunyai target minimal khatam satu kali dalam bulan ramadhan tersebut.

                Dan terakhir adalah bagaimana agar kita selalu ingat mati adalah dengan selalu mengatakan dalam hati bahwa Allah akan mengambil nyawa kita nanti pada awal waktu bulan syawal. Jika benar-benar dilakukan InsyaAllah itu akan membuat kita lebih berkualitas dalam beribadah. Sebagaimana yang pernah diwasiatkan oleh ulama terdahulu agar kita memperoleh kekhusyu’an dalam shalat seperti  menganggap bahwa shalat itu adalah shalat terakhir kita. Itulah analogi yang lebih kecil dalam memaksimalkan amalan ibadah yang dicontohkan oleh ulama terdahulu kita. Semoga kita bisa mengambil manfaat dari nasehat tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar