Banjir merupakan bencana alam
yang sering terjadi di Indonesia. Banjir di Jakarta selalu memadati berita di
berbagai media di Indonesia, baik media cetak, elektronik maupun media masa
seperti facebook dan twitter. Karena Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia,
tentunya menjadi sorotan publik dan khalayak ramai.
Allah dalam Al-Qur’an
mengatakan bahwa bencana itu akibat ulah manusia. Sebagaimana tertulis dalam
QS. Ar-Ruum (30): 41
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“ Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). “
Allah akan memberikan adzab/
bencana bagi manusia yang melakukan kerusakan di muka bumi ini, karena sudah
banyak sekali kemaksiatan dan dosa-dosa
yang dilakukan dengan terang-terangan. Kemaksiatan yang dilakukan disuatu
tempat dengan dibiarkan begitu saja, maka akan membuat kemurkaan Allah itu akan
mengenai semua.
Apakah fenomena banjir yang
terjadi itu adalah ulah manusia? Kita coba melihat beberapa faktor penyebab
banjir. Banjir memiliki 4 faktor penyebabnya yaitu faktor dari Allah dan dari
manusia, perbandingannya adalah 1:3. Faktor dari Allah hanya satu yaitu hujan,
dimana manusia tidak bisa menentukan kadar curah hujan pada setiap ada hujan.
Karena hujan adalah kehendak Allah, dimana proses sebab akibat dari hujan
adalah naikya air laut karena panas matahari lalu menjadi awan kemudian menjadi
hujan. Faktor ketiga yang lain adalah faktor
dari manusia, yang pertama faktor peresapan tanah yang kurang maksimal karena
aliran air yang tidak bisa diresap oleh bumi akibat dari penebangan pohon
secara liar tidak memperhatikan lingkungan. Lalu faktor kedua adalah pendangkalan
sungai yang menyebabkanaliran air ketika hujan turun tidak bisa menampung kuota
kelebihan air hujan sehingga meluap keluar permukaan sungai, Dan faktor terakhir
adalah pembangunan bangunan dan perumahan yang tidak memperhatikan peresapan
lingkungan, seperti pengecoran jalan tanpa ada peresapan sehingga ketika curah
hujan tinggi membuat air hujan tidak bisa meresap.
Fenomena banjir di Jakarta
merupakan banjir akibat dari Jakarta sendiri yang belum sesuai tata
lingkungannya disamping juga ada faktor dari luar yaitu kiriman air bah dari
Bogor. Dimana bogor adalah daerah puncak sehingga otomatis kalau bogor tanahnya
tidak bisa meresap air hujan maka larilah air itu ke bawah. Apalagi disana di
bangun proyek-proyek perumahan, vila-vila, penginapan dan wisma dengan tidak
diimbangi penataan lingkungan yang baik maka tanah yang sudah jarang di Bogor
tidak bisa mengatasi air hujan. Sehingga karena kurangnya faktor-faktor
pencegah banjir tersebut membuat air itu larinya ke tempat yang lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar