Senin, 17 Februari 2014

Bencana Akibat Ulah Manusia



Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Banjir di Jakarta selalu memadati berita di berbagai media di Indonesia, baik media cetak, elektronik maupun media masa seperti facebook dan twitter. Karena Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia, tentunya menjadi sorotan publik dan khalayak ramai.
Allah dalam Al-Qur’an mengatakan bahwa bencana itu akibat ulah manusia. Sebagaimana tertulis dalam QS. Ar-Ruum (30): 41 



ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ



Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). “


Allah akan memberikan adzab/ bencana bagi manusia yang melakukan kerusakan di muka bumi ini, karena sudah banyak sekali  kemaksiatan dan dosa-dosa yang dilakukan dengan terang-terangan. Kemaksiatan yang dilakukan disuatu tempat dengan dibiarkan begitu saja, maka akan membuat kemurkaan Allah itu akan mengenai semua.
Apakah fenomena banjir yang terjadi itu adalah ulah manusia? Kita coba melihat beberapa faktor penyebab banjir. Banjir memiliki 4 faktor penyebabnya yaitu faktor dari Allah dan dari manusia, perbandingannya adalah 1:3. Faktor dari Allah hanya satu yaitu hujan, dimana manusia tidak bisa menentukan kadar curah hujan pada setiap ada hujan. Karena hujan adalah kehendak Allah, dimana proses sebab akibat dari hujan adalah naikya air laut karena panas matahari lalu menjadi awan kemudian menjadi hujan. Faktor  ketiga yang lain adalah faktor dari manusia, yang pertama faktor peresapan tanah yang kurang maksimal karena aliran air yang tidak bisa diresap oleh bumi akibat dari penebangan pohon secara liar tidak memperhatikan lingkungan. Lalu faktor kedua adalah pendangkalan sungai yang menyebabkanaliran air ketika hujan turun tidak bisa menampung kuota kelebihan air hujan sehingga meluap keluar permukaan sungai, Dan faktor terakhir adalah pembangunan bangunan dan perumahan yang tidak memperhatikan peresapan lingkungan, seperti pengecoran jalan tanpa ada peresapan sehingga ketika curah hujan tinggi membuat air hujan tidak bisa meresap.
Fenomena banjir di Jakarta merupakan banjir akibat dari Jakarta sendiri yang belum sesuai tata lingkungannya disamping juga ada faktor dari luar yaitu kiriman air bah dari Bogor. Dimana bogor adalah daerah puncak sehingga otomatis kalau bogor tanahnya tidak bisa meresap air hujan maka larilah air itu ke bawah. Apalagi disana di bangun proyek-proyek perumahan, vila-vila, penginapan dan wisma dengan tidak diimbangi penataan lingkungan yang baik maka tanah yang sudah jarang di Bogor tidak bisa mengatasi air hujan. Sehingga karena kurangnya faktor-faktor pencegah banjir tersebut membuat air itu larinya ke tempat yang lebih rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar