Dalam sebuah hadis proses
penciptaan manusia Nabi Muhammad menambahkan penjelasan “ Demi Allah yang tidak ada
Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan
ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi
telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah
dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan
ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi
telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.” Dalam
hadis ini kita diceritakan kisah dua orang manusia yang sangat kontras(
berbanding terbalik) antara yang satu dengan lainya, dimana yang pertama seorang
yang setiap harinya selalu beramal saleh hingga kita mengira bahwa dia adalah
penghuni surga tetapi karena telah didahuluinya sebuah ketentuan maka diakhir
hayatnya dia melakukan perbuatan dosa/ maksiat maka masuklah ia kedalam neraka.
Yang kedua seorang yang kesehariannya ia penuh dengan kenistaan, kemaksiatan
dan dosa. Maka orang-orang menganggap bahwa dia kelak akan masuk neraka, tetapi
karena ketentuan telah mendahuluinya maka di akhir hidupnya ia melakukan sebuah
amalan surga, maka ia masuk surga.
Melihat hadis ini
janganlah terus kita pesimis, merasa bahwa amal kita yang sudah ditentukan akan
masuk surga atau neraka maka terus kita diam saja dan tidak mau beramal, karena
sudah ditetapkan. Sehingga dengan diam saja bisa masuk surga ataupun neraka.
Tetapi maksud dari hadis ini adalah ada dua, yang pertama diharapkan bahwa
orang yang sudah melakukan kebaikan setiap harinya, maka ia tetap istiqomah
menjalankan kebaikan yang selalu dilakukan. Sedangkan yang kedua diperintahkan
untuk segera bertaubat karena perbuatannya yang penuh dosa, dan juga perkara
ghaib kematian kematian bisa datang kapan saja, berada dekat disekitar kita,
tidak peduli tua-muda, miskin-kaya, besar-kecil, siang-malam, pagi-sore, saat
sedih-bahagia, dsb selalu menghantui kita.
Dengan melihat
kenyataan ini kita harus segera sadar bahwa segala amal perbuatan baik yang
sudah dilakukan, kalau tidak dilakukan dengan istiqomah dan terlena melakukan
kemaksiatan, dan itu adalah waktu yang sudah dietentukan maka akanlah kita
menjadi orang yang merugi, begitu juga sebaliknya kita harus segera bertaubat
sekarang juga karena kita tidak tahu bahwa kita masih hidup lebih lama lagi,
karena sebelum bertaubat kita sudah meninggalkan dunia ini maka itu juga
merupakan sebuah kerugian yang besar.
Dalam hadis diatas
Allah memperlihatkan bagaimana kemurahan-Nya, besarnya pintu maghfirohnya kepada
hambanya yang mau bertaubat, karena dengan perbuatannya yang banyak sekali
digunakan untuk keburukan, kejahatan, kemaksiatan dan dosa sampai-sampai kita
mengira bahwa ia akan masuk neraka, tetapi dengan taubatnya maka ia bisa masuk
surga.
Karena adanya hadis ini
maka kita akan selalu diingatkan akan dekatnya kematian, sehingga dunia ini
adalah tempat kita untuk mencari bekal. Maka kesempatan kita untuk mencari
sebanyak-banyaknya pahala dan amal saleh. Dan tidak ada di dunia ini manusia
yang sempurna tidak luput dari dosa maka kita harus selalu menasihati dalam
kebaikan, kesabaran dan beramar ma’ruf nahi mungkar. Karena dengan
nasehat-menasehati kita akan selalu dingatkan ketika khilaf ataupun dosa, sehingga
kita akan selamat dari dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar