Konsep
Islam tentang kepemimpinan yang pertama adalah bahwa Islam mengharuskan untuk
menunjuk pemimpin ketika ada 3 orang seperti ketika bepergian إِذَا كَانَ ثَلاَثَةٌ
فِى سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ “Jika
ada tiga orang keluar untuk bersafar, maka hendaklah mereka mengangkat salah di
antaranya sebagai ketua rombongan.” (HR. Abu Daud no. 2609. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih), kemudia ketika dua orang
yaitu ketika dua orang akan melakukan sholat jamaah dan satu orang adalah
pemimpin sebagaimana hadis kullukum ra’in
wa kullukum mas’uulun ra’iyyatihi. Hanya Islam yang memiliki konsep
kepemimpinan seperti ini.
Konsep
kedua yaitu bahwa kepemimpinan itu meliputi seluruh alam, sebagaimana tujuan
penciptaan manusia sebagai khalifah (Q.S.Al-Baqarah (2): 30). Di Negara
Indonesia hanya HTI yang mencoba menerapkan sistem ini, Muhammadiyah ada tetapi
masih dalam hati.
Konsep
Islam yang ketiga adalah bahwa dalam memimpin itu adalah warisan atau mandat
dari Allah, Rasulullah kemudian orang-orang yang beriman. Sebagaimana Allah
mengutus Rasulullah untuk mengatur alam semesta dan membawa rahmat untuk alam
semesta. Kemudian dilanjutkan oleh orang-orang yang beriman atau khalifah.
Keempat
tentang konsep visi dan misi kepemimpinan Islam adalah untuk mengeluarkan
manusia dari kegelapan menuju terang benderang. “Allah adalah Pemimpin orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pemimpin-pemimpin mereka ialah Thaghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya. “ (Q.S.Al-Baqarah (2): 257)
Kosep
kelima adalah kriteria calon atau syarat pemimpin yaitu ada 4 yaitu Iman, Menegakan sholat
yang berati mengajak orang lain unutk sholat, menunaikan zakat dan taat kepada
Allah setiap saat. (Q.S.Al-Maidah (5): 55)
Konsep
keenam pemimpin itu haruslah laki-laki, dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa laki-laki
adalah pemimpin perempuan Ar-rijaalu
qowwaamuuna ‘alan nisa’ (Q.S. An-Nisaa (4): 34) dan sebuah hadis “Tidak akan beruntung suatu kaum yang
menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang wanita.”(Hadits
Riwayat Al-Bukhari dari Hadits Abdur Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya).
Konsep
Islam tentang kepemimpinan yang ke tujuh adalah pesan dari Sahabat Ali “Bahwa
kebenaran yang tidak teroganisir akan kalah dengan kebatilan yang teroganisir.”
Peran pemimpin disinilah yang mengorganisir karena perannya yang strategis.
Konsep
kedelapan adalah bahwa dalam Islam konsep kepemimpinan itu jelas dan figurnya
pun jelas. Kita tahu bahwa pemipin Islam yang paling utama adalah Muhammad
tentu dengan pertimbangan bahwa beliau adalah orang yang berjuang tak kenal
lelah untuk tegaknya Islam, kedua Abu Bakar orang yang memberikan seluruh
hartanya untuk Islam, ketiga Umar orang yang memberikan setengah hartanya untuk
fisabilillah, keempat Ustman orang yang memberikan seluruh waktunya untuk Islam,
kelima Ali orang yang rela memberikan nyawanya untuk Islam dengan bukti selalu
maju duel ketika akan perang,dst.
Kita
lihat bahwa negara Indonesia yang konon mayoritas muslim tapi kalah dengan
negara yang menggunakan hukum kafir. Dimana di Indonesia semua orang boleh
masuk seperti miyabi, ladi gaga, kety pari,dll. Diluar sana banyak orang-orang
yang tidak bermoral tidak boleh masuk ke dalam sebuah negara kafir.
(Hasil Kajian Keliling Pimpinan Pd IPM Bantul, 02 Maret 2014 di PP Asy-Syifa oleh Ustadz
Budi Nurastowo Bintriman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar